Bermimpi dalam Gelap
Embun malam mulai menyelimuti, malaikat mimpi
pun mulai menghantarku masuk kealam indahnya. Bayang-bayangnya mulai tumbuh
untuk membawaku menghidupkan duniaku sendiri.
Bias kehidupan yang dulu terurai
mulai menjadi gabungan keindahan dunia. “Dia” mungkin yang membuat untuk
perubahan ini.
Lewat indahnya mimpi aku
mengungkapkan kesedihan hatiku yang dia rubah menjadi mimpi yang slalu aku
tunggu. Malaikat mimpi pun tahu harapan hatiku akan dia. “indah dan indah”
adalah mimpi yang slalu aku tunggu.Berharap hari tak datang dan malam slalu
menyelimuti.
Tak mampu melihatnya lewat ketajaman sang
matahari membuat tegar untuk slalu bermimpi bersama dinginnya embun malam.
Bingkai kehidupan yang sudah aku rangkai dengan indah akan menjadi benteng kehidupan
yang membuat aku tak ingin menghilangkannya.
Anginlah yang menghantarkan
gambaran kehidupannya yang membuat aku mengerti akan kepastian pilihanku ini
untuk menjadikannya pedoman kehidupan indah yang ingin aku gapai.
Sebuah pintu dan jendela yang cukup sebagai
jalan angin untuk masuk dan mengabarkan untukku arti sebenarnya akan dia.
“gelap dan gelap” yang mampu menggabarkan kehidupanku sebelum kehadiran mimpi
indah yang mulai dan sudah mampu merubahku ini.
Ingin menatap waktu dan mulai
menghentikannya untuk malam ini, supaya keindahan ini dapat bertahan lama dan
membawaku untuk menikmati setiap jangkauan mimpi ini.
Ketika hari mulai datang dan saat itulah
keinginanku untuk mempercepat sang bintang hari mulai memburu. Berharap bulan
dan bintang malam slalu hidup dan menghancurkan hari yang tak ingin aku lihat.
Mimpi kehidupanku akan dirinya dapat abadi hingga aku mulai berani menatap sang
terang untuk memulai melihatnya di kehidupan nyata. Karena mimpiku adalah sebuah mimpi yang takkan satupun
orang tahu apa dan dimana dia berada.